Pokemon Go - Niantic Siap Tuntut Pembuat Bot

Unknown 9:41 PM


Pokemon Company selaku pemilik brand Pokemon mengambil langkah hukum untuk menghadapi pihak yang memodifikasi application programming interface (API) Pokemon Go, yang kemudian bisa dipakai untuk membuat bot untuk game populer itu.

Setidaknya ada satu orang yang terancam dituntut oleh Pokemon Company, yaitu seorang pengguna GitHub bernama Mila432. Ia memposting hasil reverse engineering dari API Pokemon Go, yang kemudian bisa dimanfaatkan oleh orang lain, salah satunya untuk membuat bot.

Sekadar informasi, dengan bot, pemain Pokemon Go bisa membuat trainernya berjalan-jalan, menangkap Pokemon, mengambil item dari Pokestop, dan banyak hal lainnya secara otomatis. Ya, otomatis. Cukup menyalakan aplikasi bot itu di PC-nya.

Mila432 dikirimi surat oleh Pokemon Company untuk menghentikan aksinya dalam memodifikasi API tersebut. Jika tidak, ia diancam dengan tuntutan dengan dasar hukum Computer Fraud and Abuse karena melanggar terms of service (TOS) Pokemon Go, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Jumat (5/8/2016).

"Aksi anda sangat potensial dalam melanggar hukum Computer Fraud and Abuse, yaitu undang-undang yang melarang akses tak sah ke server, juga sejumlah undang-undang serupa lainnya," tulis Niantic dalam surat tersebut.

Selain memblokir akses Mila432 dari semua layanan yang terkait dengan Pokemon, Pokemon Company memberi waktu 7 hari untuk Mila432 menghapus API itu dari GitHub, meski sampai saat ini API-nya masih bisa diakses di GitHub, padahal surat tersebut pertama diterima pada 28 Juli lalu.

Ancaman tuntutan ini adalah langkah ke sekian dalam perubahan besar-besaran di Pokemon Go. Sebelumnya Niantic melarang API pihak ketiga untuk mengakses server mereka, yang secara tidak langsung mematikan penyedia aplikasi pelacak Pokemon yang belakangan banyak bermunculan.

Menurut CEO Niantic John Hanke, langkah ini perlu ditempuh karena aplikasi-aplikasi pihak ketiga itu memberatkan server mereka. "Kami sudah membatasi akses dari layanan pihak ketiga yang mengganggu kemampuan kami dalam menjaga kualitas layanan terhadap para pengguna kami," tulisnya.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »